Biografi Choi siwon Super Junior

Senin, 23 September 2013

Tanggal lahir : 10 Februari 1987
Lahir di : Seoul, Korea Selatan
Zodiac : Aquarius
Terkenal sejak menjadi personil Super Junior

Choi Siwon lahir di Seoul, tanggal 10 Februari 1987. Cowok ganteng ini merupakan anak sulung dari dua bersaudara dengan latar belakang Kristen Protestan yang kuat. Siwon berasal dari keluarga pemilik Hyundai Corporation di Korea dan disebut-sebut sebagai personil terkaya diantara anggota Super Junior.

Ketika duduk di bangku SMA Gu Jeong Korea Selatan, Siwon mengikuti audisi "Starlight Casting System 2003" secara diam-diam. Hal ini dilakukan Siwon karena ia yakin akan ditentang keluarganya yang berlatar-belakang pengusaha. Belakangan setelah ia lolos audisi, cowok yang mengambil jurusan Physichal Arts Education di Inha University ini baru mengabari keluarganya. Keluarga Siwon akhirnya merestui Siwon agar ia bisa belajar bertanggung-jawab atas keputusan yang diambil.

Cowok bertubuh atletis ini pindah ke asrama untuk mendapatkan masa pelatihan. Di tengah-tengah masa training yang dijalani, ia muncul sebagai model video klip dan pemeran pembantu di beberapa judul serial serta film. Siwon menjadi model video klip "What Is Love" (2003) milik personil The Grace, Dana. Ia juga berakting di serial "18 vs 29" (2005), "Spring Waltz" (2006) dan "Mystery 6" (2006). Serial pendek bergenre horor, "Mystery 6", mengharuskan Siwon berakting dengan rekannya sesama personil Super Junior,
Lee Donghae.

Sementara di layar lebar, Siwon membintangi film bertema peperangan, "A Battle of Wits" (2006). Film pertama yang dibintanginya tersebut mempertemukan Siwon dengan aktor senior,
Andy Lau.

Nama Siwon meroket semenjak ia tergabung bersama Super Junior yang debut pada 2005. Wajah tampan yang dimiliki membuat Siwon menjadi personil pertama yang diingat ketika membicarakan Super Junior. Bersama boyband besar tersebut, nama Siwon turut melambung ke dunia. Cowok yang fasih berbahasa Mandarin ini terpilih sebagai personil sub-grup pecahan Super Junior,
Super Junior-M. Sub-grup tersebut memiliki tujuh personil dan dibentuk untuk memenuhi tuntutan pasar musik Cina.

Kesibukan bersama Super Junior tidak menutup keinginan Siwon meneruskan bakat aktingnya. Tahun 2007, Siwon dan Super Junior membintangi film "Attack on the Pin-Up Boys" (2007). Ia juga menjadi pemeran utama di serial "Legend of Hyang-dan" (2007), "Oh! My Lady" (2010), "Poseidon" (2011) dan "Skip Beat!" (2011). Serial "Skip Beat" mempertemukan Siwon dan Donghae berakting bersama untuk kedua kalinya. Siwon berhasil memenangkan penghargaan Aktor Pendatang Terbaik di ajang "SBS Drama Awards 2010" berkat tokoh Sung Min Woo yang diperankannya di serial "Oh! My Lady".

Cowok yang menguasai alat musik drum dan piano ini pernah menjadi peragawan di fashion show Andre Kim bersama personil
f(x), Sulli, Maret 2010. Selain itu, ia juga menjadi model yang sering muncul di katalog dan majalah.

Cara mencari nama korea (Mudah !!! )


Ada yang mau jadi orang Korea????? hehehe…. kayanya mesti oplas beribu2 kali dulu kali yah biar bisa mirip ^^ Yang paling aman dan ga ngeluarin duit, kita cari tau aja yuks nama Korea kita siapa sih?!
Caranya gampang koq, aq kasih tau nih ^^

1. Nama depan adalah angka terakhir pada tahun kelahiran kamu
con: kalo kalian lahir tahun 1990, pilih angka yang paling belakang jadi namanya Park.

0: Park
1: Kim
2: Shin
3: Choi
4: Song
5: Kang
6: Han
7: Lee
8: Sung
9: Jung

2. Nama tengah adalah bulan kelahiran kamu
contoh: April =bulan keempat= Hye
1: Yong
2: Ji
3: Je
4: Hye
5: Dong
6: Sang
7: Ha
8: Hyo
9: Soo
10: Eun
11: Hyun
12: Rae 


3. Nama belakang adalah tanggal kelahiran kamu
con: Tanggal 3= Joon

1: Hwa
2: Woo
3: Joon
4: Hee
5: Kyo
6: Kyung
7: Wook
8: Jin
9: Jae
10: Hoon
11: Ra
12: Bin
13: Sun
14: Ri
15: Soo
16: Rim
17: Ah
18: Ae
19: Neul
20: Mun
21: In
22: Mi
23: Ki
24: Sang
25: Byung
26: Seok
27: Gun
28: Yoo
29: Sup
30: Won
31: Sub


Jadi hasilnya kalo kalian lahir pada 3 April 1990 nama Koreanya jadi Park Hye Joon deh ^^

Hayo, nama Korea kalian jadi siapa???

Ingin Membuat Kartu Kredit? Kenali Fungsi dan Kegunaannya Terlebih Dulu

Sabtu, 14 September 2013

Surely, everyone knows about credit cards! Namun, tidak semua memilikinya entah karena belum mampu atau karena takut. Biasanya, rasa takut ini disebabkan karena kita belum mengenal sepenuhnya fungsi dan manfaat kartu kredit. So, tak kenal maka tak sayang, kan?
Pernahkah Anda menonton film The Confession of a Shopaholic? Well, di dalam film yang diperankan oleh si cantik Isla Fisher ini, tergambar bagaimana seseorang yang gila belanja menganggap bahwa kartu kredit adalah penyelamat hidupnya. Sampai pada sebuah adegan, dimana sang wanita tersebut berusaha membayar satu barang dengan menggunakan banyak kartu kredit, karena beberapa kartunya telah menemui ajal alias sudah mencapai batas maksimum penggunaannya.
Memang bagi sebagian besar orang, kartu kredit bisa menjadi dewa penolong di beberapa situasi, seperti pada saat kita akan membayar tagihan rumah sakit yang jumlahnya tidak sedikit. Tetapi akan menjadi bumerang, pada saat Anda menggunakannya hanya untuk berfoya-foya yang berujung penumpukan hutang masa depan Anda. Sebelum Anda mengalami kebangkrutan permanen akibat kartu kredit, ada baiknya kenali dulu secara bijak agar kondisi keuangan Anda menjadi lebih sehat.
Kenali Artinya
Penggunaan kartu kredit di Indonesia tergolong masih baru atau sekitar tahun 80-an. Berdasarkan surat keputusan tersebut, kartu kredit digolongkan sebagai usaha jasa pembiayaan. Disamping dikeluarkan oleh bank, kartu kredit juga dapat dikeluarkan oleh lembaga non bank seperti lembaga pembiayaan. Kartu kredit merupakan kartu plastik yang digunakan sebagai alat pembayaran dan pengembalian uang tunai.
Kartu kredit memperbolehkan pemiliknya membayar barang dan jasa atas kesepakatan bahwa pemilik berjanji akan melunasinya di kemudian hari. Bank penerbit kemudian menentukan batas kredit maksimal yang dapat ‘dipinjam’ untuk berbelanja atau ditarik tunai jika perlu. Dengan kartu kredit, pemilik dimungkinkan menunda pembayaran (berhutang), tetapi dengan konsekuensi akan dikenakan bunga.
Siapa pun yang melihat iklan atau promosi kartu kredit tanpa berpikir panjang, pasti akan tertarik dan berusaha untuk memiliki berbagai kartu kredit. Pada dasarnya, kartu kredit akan sangat membantu orang-orang tertentu. Misalnya, pengusaha, agen marketing, atau pebisnis besar yang harus sering mengeluarkan uang banyak saat memberikan bonus entertainment kepada partner bisnis atau konsumennya.

Kenali Fungsinya

Secara harfiahnya, kartu kredit hanya berfungsi sebagai pengganti uang cash sesaat yang nantinya tagihan tersebut tetap harus dibayarkan. Keuntungan kartu kredit yang paling utama, adalah kenyamanan. Kenyamanan dapat berarti tidak perlu membawa banyak uang tunai, dan adanya keleluasaan melakukan penundaan pembayaran. Namun, kartu kredit tidak disarankan digunakan terlalu banyak untuk biaya konsumtif dan pemakaiannya disesuaikan dengan kebutuhan. Disamping itu, kartu kredit ini juga dapat mengambil uang tunai di berbagai tempat seperti bank-bank atau Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di berbagai tempat-tempat yang strategis seperti di pusat belanja, hiburan dan perkantoran.
Yang perlu Anda garis bawahi adalah, kartu kredit bukan alasan untuk terlihat bergaya dan modern ataupun meningkatkan prestise. Kartu kredit hanyalah alat pembayaran tanpa uang tunai, dan untuk menunda pembayaran. Kartu kredit tidak memberikan tambahan uang, sehingga pemakaian harus dibatasi. Kartu kredit bukan alat pembayaran yang bisa dipakai seperti ‘kartu uang ajaib’ dan Anda tidak mempunyai kewajiban setelah menggunakannya. Kartu kredit adalah kartu hutang, dimana bunga kartu kredit biasanya paling sering membuat Anda terkaget-kaget melihat ending tagihannya.

Kenali Cara Kerjanya

Cara penggunaan kartu kredit sangatlah mudah, Anda tinggal menyerahkan kartu kredit kepada kasir saat akan membayar sebuah transaksi pembelanjaan. Yang terpenting untuk diingat, ketika transaksi pembayaran dilakukan adalah, Anda setuju untuk membayar ‘utang’ tersebut kepada bank penerbit kartu. Hal tersebut, ditandai dengan pembubuhan tanda tangan Anda di bukti pembayaran.
Transaksi yang dilakukan dengan menggunakan kartu kredit, melibatkan berbagai pihak yang saling berkepentingan. Masing-masing satu sama lainnya terikat perjanjian, baik mengenai hak maupun kewajibannya. Pihak-pihak yang terlibat ini tunduk pada kesepakatan yang telah mereka dibuat. Pihak-pihak yang terlibat ini, akhirnya akan membentuk sistem kerja kartu kredit itu sendiri, dimana masing-masing pihak memiliki peran tersendiri.
Ada tiga pihak yang terlibat langsung, untuk setiap transaksi pengguna dan pembayaran kartu kredit. Yang pertama adalah, pihak bank dan lembaga pembiayaan yang berfungsi sebagai pihak penerbit atau pihak pembayaran kartu kredit yang ditagih oleh pedagang. Yang kedua adalah pedagang, yaitu mitra bank dan lembaga pembiayaan sebagai tempat belanja bagi pemegang kartu seperti di tempat hiburan, swalayan, supermarket, restoran, rumah sakit, butik, dan lain-lain. Yang ketiga dan terakhir, adalah pemegang kartu. Merupakan nasabah yang namanya tertera dalam kartu kredit sekaligus merupakan pihak yang berhak menggunakan kartu kredit tersebut.

Kenali Triknya

Setelah paham konsepnya, dibutuhkan langkah bijak dalam penggunaannya. Berikut beberapa trik seputar penggunaan kartu kredit :
Miliki tujuan yang jelas untuk mempunyai kartu kredit, misalnya sebagai pos dana darurat, untuk membeli kebutuhan liburan (tiket pemesanan hotel atau pesawat), untuk berbelanja online, atau berhemat makan di luar rumah. Milik

Mulai 2015, Seluruh Transaksi Kartu Debit Harus Pakai PIN & Chip

Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan menerapkan sistem pengamanan baru untuk layanan transaksi kartu debit pada 2015. Nantinya, penggunaan kartu debit semuanya harus pakai chip dan menggunakan PIN dalam melakukan transaksi.

"Selama ini kan masih banyak yang bisa langsung gesek terus cukup tanda tangan saja tanpa harus masukin PIN jadinya gampang disalahgunakan," kata Senior Analis Bank Indonesia Edhi Harianto kepada detikFinance, di Jakarta, Senin (15/4/2013).

Dia mengatakan, aturan tersebut diterapkan sebagai salah satu pengamanan bagi pengguna kartu debit untuk antisipasi penyalahgunaan kartu debit.

"Nanti semua kartu debit baik ATM jenis visa atau pun master semua pakai chip dan PIN biar aman," katanya.

Saat ini, dia menyebutkan, pihak BI masih mempersiapkan segala jenis kebutuhan untuk menerapkan sistem tersebut termasuk biaya. Apalagi, untuk menerapkan sistem kartu debit menggunakan chip biayanya sangat mahal.

"Satu kartu saja kalau pakai chip bisa sekitar US$ 3, bayangkan kalau semua pengguna kartu debit dipakai chip, berapa itu," ucapnya.

Edhi menyebutkan, saat ini, pengguna kartu debit di Indonesia jauh lebih banyak dibanding pengguna kartu kredit. Per Februari 2013 saja, angkanya mencapai 79.968.000 untuk pengguna kartu debit. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding pengguna kartu kredit yang hanya 14 juta kartu.

"Jumlah kartu keseluruhan ya sekitar 94 juta per Februari ini," katanya.

TIPS CARA MEMBENTUK PERUT SIX PACK

Minggu, 01 September 2013


TIPS CARA MEMBENTUK PERUT SIX PACK Langkah Praktis Bikin Perut Berotot Rata. MEMPUNYAI perut six pack merupakan keinginan para pria. Anda pun bisa mendapatkannya, asal rutin melakukan rangkaian latihan untuk membentuk otot perut lebih kencang. Lihat tips diet alami daftar minuman sehat untuk diet.

Pasalnya, untuk mencapai perut dengan enam kotak otot abs, Anda harus melakukan latihan otot perut, seperti rutin sit up terlepas Anda sudah sedikit memiliki lemak tubuh.

Banyak masyarakat Indonesia sebenarnya sudah mengetahui bahwa sit up dapat membantu mendapatkan perut jadi atletis. Sayang, banyak dari mereka tidak mengetahui rangkaian latihan yang benar, padahal kondisi itu yang memengaruhi cepat atau lambatnya Anda memiliki perut six pack.

Lantas, bagaimana tahapan-tahapan mendapatkan perut six pack yang benar? Ini dia jawabannya, sebagaimana dilansir dilansir Livestrong.

Langkah pertama

Bila Anda tergolong memiliki lemak dalam perut, sangat dianjurkan mengikuti aerobik selama 20 menit sampai 30 menit tanpa jeda. Mengenai langkah ini, Mayo Clinic telah membuktikan bahwa latihan aerobik efektif membakar kalori per jam dibanding latihan yang lain.

Langkah kedua

Beristirahat selama tiga sampai lima menit. Kemudian, minumlah air secukupnya untuk menjaga tubuh tidak mudah terhidrasi.

Langkah ketiga

Lakukan sikap seperti papan di lantai. Di mana ini merupakan latihan pengencengan otot perut dengan posisi lutut ada di lantai, membungkuk, dan menempatkan lengan menjadi penopang badan. Kemudian siku Anda harus terselip di bawah tubuh Anda sejajar di bawah bahu, bukan ke samping. Lalu, bentangkan kaki Anda ke belakang sejajar oleh bahu. Bila sudah, tahan posisi itu selama 30 detik atau lebih dari itu.

Langkah kelima

Lakukan satu set sit up membentuk huruf V. Caranya, Anda berbaring dengan sikap sit up sederhana pada umumnya, tapi dengan lengan tangan diperpanjang ke atas kepala dan telapak tangan terbuka. Bila sudah, kemudian tekuk lutut sedikit, lalu angkatlah tubuh sekaligus dengan kaki Anda ke atas dengan poros kontraksi pada perut, sehingga seperti membentuk huruf V. Kemudian, turunkan lagi tubuh Anda ke lantai, selanjutnya angkat lagi sampai tubuh membentuk V. Lakukan hal itu berulang-ulang. Sementara itu, untuk memulainya Anda bisa melakukan satu set sit up V, yakni 15 kali pengulangan.

Langkah kelima

Lakukan sit up bersepeda, di mana cara ini Anda harus terlentang dengan melakukan sikap seperti sit up pada umumnya. Namun, perbedaan dari sit up bersepeda ini, kaki Anda harus melayang layaknya bersepeda saat tubuh Anda tarik ke atas mendekati paha. Manfaat dari upaya ini ialah membentuk otot ab dalam perut Anda hingga berbentuk kotak. Cara ini sangat vital bagi kesuksesan seseorang dalam keinginannya mendapatkan tubuh six pack. Karananya, lakukanlah dengan cara yang baik dan sesuai kemampuan Anda. Sementara berapa banyak Anda melakukan ini, satu set itu ialah 15 kali pengulang sit up bersepeda. Kembali lagi, lakukan sesuai dengan kemampuan Anda.

Langkah keenam

Beristirahat setidaknya selama 24 jam sebelum mengulangi latihan ini. Latihan yang cukup sangat penting agar kondisi badan atau otot perut yang sedang dibangun berkembang dan terbentuk dengan cepat. Tips langkah-langkah membentuk perut sixpack berotot.

PERKEMBANGAN NILAI MORAL DAN SIKAP PADA MASA REMAJA

PERKEMBANGAN NILAI MORAL DAN SIKAP PADA MASA REMAJA

A. Pendahuluan
Akhir-akhir ini, remaja menjadi fenomenal untuk dikaji dan diteliti oleh banyak kalangan khususnya dalam persoalan moral dan prilakunya, ada perbedaan moral dan sikap yang dimiliki oleh remaja pada masa sekarang dengan remaja pada masa dahulu, inilah yang menjadikan alasan kenapa remaja menjadi obyek yang fenomenal untuk diteliti dan dikaji. Remaja pada masa dahulu lebih mengedepankan moral dan sikapnya dibandingkan dengan ego (nafsu), sehingga muncul dalam pola tindaknya kesopanan dalam bergaul, menghormati orang yang lebih tua, memiliki tutur kata yang lembut dan lain sebagainnya. Tetapi sebaliknya, remaja pada masa sekarang lebih mengedepankan egonya dari pada nilai moral dan sikap, sehingga yang muncul adalah sikap mau menang sendiri, tidak mau disalahkan meskipun dalam keadaan yang bersalah dan tidak mau menghormati orang lain.
Terjadinya perbedaan pola sikap dan pola tindak remaja masa sekarang dengan remaja masa dahulu tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Ronald Robertson, mengatakan dalam Globalization, Social Theory and Global Culture, bahwa globalisasi merupakan karakteristik hubungan antara penduduku bumi ini yang melampau batas-batas konvensional, seperti bangsa dan negara. Dalam proses tersebut negara telah dimamfaatkan dan terjadi intensifikasi kesadaran terhadap dunia sebagai kesatua utuh.[1] Dengan ini tidak ada lagi pembatas yang bisa dijadikan batas oleh suatu negara dengan begitu maka akan terjadi akulturasi (pencampuran kebudayaan) antara budaya Barat dengan budaya Indonesia yang memiliki perbedaan secara fundamintal. Barat lebih kepada paham liberalisme (kebebasan), mereka menjunjung tinggi kebebasan, termasuk kebebasan dalam mengekspresikan hidup, sedangkan Indonesia lebih berpegangteguh kepada nilai-nilai atau norma-norma agama, yang diyakini sebagai pengangan hidup. Fatalnya adalah remaja-remaja kita pada masa sekarang tidak dapat memfilter (menyaring) budaya-budaya Barat yang dapat merusak kehidupannya, semua budaya Barat kita adopsi sebagai suatu nilai atau norma dalam menjalankan kehidupan.
Sealain itu, Globalisasi biasanya ditandai oleh tiga hal, pertama, perkembangan informasi dan telekomunikasi; kedua, perkembangan teknbologi; ketiga, liberalisasi. Perkembangan telekomonikasi dan informasi yang seharusnya mempermudah kita untuk dapat menjangkau dunia lebih dekat dan dengan cepat meperoleh informasi, malah menjadi bumerang bagi remaja kita, mereka lebih mendapatkan informasi-informasi yang negatif yang dapat merusak kehidupannya. Perkembangan teknolog yang katanya dapat mempermudah kita malah menjadi megia imitasi (peniruan) dan edukasi (pendidikan) yang tidak baik.
Menjadi tugas kita semua untuk memperbaiki pola sikap dan pola tindak remaja kita, maka kajian tentang “perkembangan nilai moral dan sikap pada masa remaja” menjadi hal yang sangat penting, sebagai langkah awal untuk menciptakan suatu perubahan pada remaja, dengan cara memberi wawasan tentang perkembangan nilai moral dan sikap pada masa remaja. Dengan begitu yang akan kita kaji adalah, Bagaimana perkembangan nilai moral dan sikap pada masa remaja? Dan bagaimana remaja dapat melaksanakan tahapan-tahapan perkembangan nilai moral dan sikap tersebut?
B. Pembahasan
Sebelum membahas tentang perkembangan nilai moral dan sikap pada masa remaja, ada dua istilah yang sangat penting untuk kita ketahui, pertama, “pertumbuhan dan kedua “perkembangan”. Ada beberapa pendapat yang berbeda untuk memberi arti dua istilah tersebut, Maka hal ini perlu kita bahas untuk menghindari penafsiran yang berbeda tentang kedua istilah tersebut.
Prof. Dr. Sunarto, dalam bukunya Perkembangan Peserta Didik, membedakan kedua istilah tersebut, beliau mengatakan bahwa pertumbuhan selalu berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Maka beliu menjelaskan bahwa pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu.[2] Sedangkan mengenai perkembangan Prof. Dr. Sunarto mengutip pendapatnya Bijou dan Baer (1961) yang mengemukakan bahwa perkembangan adalah perubahan progresif yang menunjukkan cara organisme bertingkah laku dan berintraksi dengan lingkungan. Interaksi yang dimaksud di sini adalah apakah suatu jawaban tingkah laku akan diperlihatkan atau tidak, tergantung dari perangsang-perangsang yang ada dilingkugannya.[3] Jadi pertumbuhan adalah peningkatan fisik dalam keadaan tertentu, sedangkan perkembangan lebih kepada pola sikap dan pola tindak.
Tetapi dalam makalah ini kami tidak akan membedakan antara pertumbuhan dan pengembangan, tetapi kami akan menggabungkan kedua istilah tersebut baik pertumbuhan ataupun perkembangan pada masa remaja. Pertumbuhan secarafisik dan perkembangan secara sikap dan prilaku pada masa remaja akan kami satukan dalam makalah ini.
Perkembangan Nilai Moral dan Sikap
Menurut Danel Susanto, pertumbuhan ataupun perkembangan pada masa remaja biasanya ditandai oleh beberapa perubahan-perubahan, seperti dibawah ini:[4]
1. Perubahan fisik
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan proses kematangan seksual. Beberapa kelenjar yang mengatur fungsi seksualitas pada masa ini telah mulai matang dan berfungsi. Disamping itu tanda-tanda seksualitas sekunder juga mulai nampak pada diri remaja.
2. Perubahan intelek
Menurut perkembangan kognitif yang dibuat oleh Jean Piaget, seorang remaja telah beralih dari masa konkrit-operasional ke masa formal-operasional. Pada masa konkrit-operasional, seseorang mampu berpikir sistematis terhadap hal-hal atau obyek-obyek yang bersifat konkrit, sedang pada masa formal operasional ia sudah mampu berpikir se-cara sistematis terhadap hal-hal yang bersifat abstrak dan hipotetis. Pada masa remaja, seseorang juga sudah dapat berpikir secara kritis.
3. Perubahan emosi
Pada umumnya remaja bersifat emosional. Emosinya berubah menjadi labil. Menurut aliran tradisionil yang dipelopori oleh G. Stanley Hall, perubahan ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada kelenjar-kelenjar hor-monal. Namun penelitian-penelitian ilmiah selanjutnya menolak pendapat ini. Sebagai contoh, Elizabeth B. Hurlock menyatakan bahwa pengaruh lingkungan sosial terhadap per-ubahan emosi pada masa remaja lebih besar artinya bila dibandingkan dengan pengaruh hormonal.
4. Perubahan sosial
Pada masa remaja, seseorang memasuki status sosial yang baru. Ia dianggap bukan lagi anak-anak. Karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang sangat cepat sehingga menyerupai orang dewasa, maka seorang remaja juga sering diharapkan bersikap dan bertingkahlaku seperti orang dewasa. Pada masa remaja, seseorang cenderung untuk meng-gabungkan diri dalam ‘kelompok teman sebaya’. Kelompok so-sial yang baru ini merupakan tempat yang aman bagi remaja. Pengaruh kelompok ini bagi kehidupan mereka juga sangat kuat, bahkan seringkali melebihi pengaruh keluarga. Menu-rut Y. Singgih D. Gunarsa & Singgih D. Gunarsa, kelompok remaja bersifat positif dalam hal memberikan kesempatan yang luas bagi remaja untuk melatih cara mereka bersikap, bertingkahlaku dan melakukan hubungan sosial. Namun kelompok ini juga dapat bersifat negatif bila ikatan antar mereka menjadi sangat kuat sehingga kelakuan mereka menjadi “overacting’ dan energi mereka disalurkan ke tujuan yang bersifat merusak.
5. Perubahan moral
Pada masa remaja terjadi perubahan kontrol tingkahlaku moral: dari luar menjadi dari dalam. Pada masa ini terjadi juga perubahan dari konsep moral khusus menjadi prinsip moral umum pada remaja. Karena itu pada masa ini seorang remaja sudah dapat diharapkan untuk mempunyai nilai-nilai moral yang dapat melandasi tingkahlaku moralnya. Walaupun demikian, pada masa remaja, seseorang juga mengalami kegoyahan tingkah laku moral. Hal ini dapat dikatakan wajar, sejauh kegoyahan ini tidak terlalu menyimpang dari moraliatas yang berlaku, tidak terlalu merugikan masyarakat, serta tidak berkelanjutan setelah masa remaja berakhir.
Khusus mengenai perubahan nilai moral dan sikap pada masa remaja ada tiga tahap, hal ini dari hasil penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan oleh Kohlberg, yang disebut dengan teori perkembangan kognitif, sebagai berikut:[5]
Tingkat 1 (Pra-Konvensional)
  1. Orientasi kepatuhan dan hukuman
  2. Orientasi minat pribadi
Tingkat 2 (Konvensional)
  1. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas
( Sikap anak baik)
  1. Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial
( Moralitas hukum dan aturan)
Tingkat 3 (Pasca-Konvensional)
  1. Orientasi kontrak sosial
  2. Prinsip etika universal
( Principled conscience)
Pra-Konvensional
Tingkat pra-konvensional dari penalaran moral umumnya ada pada anak-anak, walaupun orang dewasa juga dapat menunjukkan penalaran dalam tahap ini. Seseorang yang berada dalam tingkat pra-konvensional menilai moralitas dari suatu tindakan berdasarkan konsekuensinya langsung. Tingkat pra-konvensional terdiri dari dua tahapan awal dalam perkembangan moral, dan murni melihat diri dalam bentuk egosentris.
Dalam tahap pertama, individu-individu memfokuskan diri pada konsekuensi langsung dari tindakan mereka yang dirasakan sendiri. Sebagai contoh, suatu tindakan dianggap salah secara moral bila orang yang melakukannya dihukum. Semakin keras hukuman diberikan dianggap semakin salah tindakan itu. Sebagai tambahan, ia tidak tahu bahwa sudut pandang orang lain berbeda dari sudut pandang dirinya. Tahapan ini bisa dilihat sebagai sejenis otoriterisme.
Tahap dua menempati posisi apa untungnya buat saya, perilaku yang benar didefinisikan dengan apa yang paling diminatinya. Penalaran tahap dua kurang menunjukkan perhatian pada kebutuhan orang lain, hanya sampai tahap bila kebutuhan itu juga berpengaruh terhadap kebutuhannya sendiri, seperti “kamu garuk punggungku, dan akan kugaruk juga punggungmu.” Dalam tahap dua perhatian kepada oranglain tidak didasari oleh loyalitas atau faktor yang berifat intrinsik. Kekurangan perspektif tentang masyarakat dalam tingkat pra-konvensional, berbeda dengan kontrak sosial (tahap lima), sebab semua tindakan dilakukan untuk melayani kebutuhan diri sendiri saja. Bagi mereka dari tahap dua, perpektif dunia dilihat sebagai sesuatu yang bersifat relatif secara moral.
Konvensional
Tingkat konvensional umumnya ada pada seorang remaja atau orang dewasa. Orang di tahapan ini menilai moralitas dari suatu tindakan dengan membandingkannya dengan pandangan dan harapan masyarakat. Tingkat konvensional terdiri dari tahap ketiga dan keempat dalam perkembangan moral.
Dalam tahap tiga, seseorang memasuki masyarakat dan memiliki peran sosial. Individu mau menerima persetujuan atau ketidaksetujuan dari orang-orang lain karena hal tersebut merefleksikan persetujuan masyarakat terhadap peran yang dimilikinya. Mereka mencoba menjadi seorang anak baik untuk memenuhi harapan tersebut, karena telah mengetahui ada gunanya melakukan hal tersebut. Penalaran tahap tiga menilai moralitas dari suatu tindakan dengan mengevaluasi konsekuensinya dalam bentuk hubungan interpersonal, yang mulai menyertakan hal seperti rasa hormat, rasa terimakasih, dan golden rule. Keinginan untuk mematuhi aturan dan otoritas ada hanya untuk membantu peran sosial yang stereotip ini. Maksud dari suatu tindakan memainkan peran yang lebih signifikan dalam penalaran di tahap ini; ‘mereka bermaksud baik…’.
Dalam tahap empat, adalah penting untuk mematuhi hukum, keputusan, dan konvensi sosial karena berguna dalam memelihara fungsi dari masyarakat. Penalaran moral dalam tahap empat lebih dari sekedar kebutuhan akan penerimaan individual seperti dalam tahap tiga; kebutuhan masyarakat harus melebihi kebutuhan pribadi. Idealisme utama sering menentukan apa yang benar dan apa yang salah, seperti dalam kasus fundamentalisme. Bila seseorang bisa melanggar hukum, mungkin orang lain juga akan begitu – sehingga ada kewajiban atau tugas untuk mematuhi hukum dan aturan. Bila seseorang melanggar hukum, maka secara ia salah secara moral, sehingga celaan menjadi faktor yang signifikan dalam tahap ini karena memisahkan yang buruk dari yang baik.
Pasca-Konvensional
Tingkatan pasca konvensional, juga dikenal sebagai tingkat berprinsip, terdiri dari tahap lima dan enam dari perkembangan moral. Kenyataan bahwa individu-individu adalah entitas yang terpisah dari masyarakat kini menjadi semakin jelas. Perspektif seseorang harus dilihat sebelum perspektif masyarakat. Akibat ‘hakekat diri mendahului orang lain’ ini membuat tingkatan pasca-konvensional sering tertukar dengan perilaku pra-konvensional.
Dalam tahap lima, individu-individu dipandang sebagai memiliki pendapat-pendapat dan nilai-nilai yang berbeda, dan adalah penting bahwa mereka dihormati dan dihargai tanpa memihak. Permasalahan yang tidak dianggap sebagai relatif seperti kehidupan dan pilihan jangan sampai ditahan atau dihambat. Kenyataannya, tidak ada pilihan yang pasti benar atau absolut – ‘memang anda siapa membuat keputusan kalau yang lain tidak’? Sejalan dengan itu, hukum dilihat sebagai kontrak sosial dan bukannya keputusan kaku. Aturan-aturan yang tidak mengakibatkan kesejahteraan sosial harus diubah bila perlu demi terpenuhinya kebaikan terbanyak untuk sebanyak-banyaknya orang. Hal tersebut diperoleh melalui keputusan mayoritas, dan kompromi. Dalam hal ini, pemerintahan yang demokratis tampak berlandaskan pada penalaran tahap lima.
Dalam tahap enam, penalaran moral berdasar pada penalaran abstrak menggunakan prinsip etika universal. Hukum hanya valid bila berdasar pada keadilan, dan komitmen terhadap keadilan juga menyertakan keharusan untuk tidak mematuhi hukum yang tidak adil. Hak tidak perlu sebagai kontrak sosial dan tidak penting untuk tindakan moral deontis. Keputusan dihasilkan secara kategoris dalam cara yang absolut dan bukannya secara hipotetis secara kondisional (lihat imperatif kategoris dari Immanuel Kant). Hal ini bisa dilakukan dengan membayangkan apa yang akan dilakukan seseorang saat menjadi orang lain, yang juga memikirkan apa yang dilakukan bila berpikiran sama (lihat veil of ignorance dari John Rawls). Tindakan yang diambil adalah hasil konsensus. Dengan cara ini, tindakan tidak pernah menjadi cara tapi selalu menjadi hasil; seseorang bertindak karena hal itu benar, dan bukan karena ada maksud pribadi, sesuai harapan, legal, atau sudah disetujui sebelumnya. Walau Kohlberg yakin bahwa tahapan ini ada, ia merasa kesulitan untuk menemukan seseorang yang menggunakannya secara konsisten. Tampaknya orang sukar, kalaupun ada, yang bisa mencapai tahap enam dari model Kohlberg ini.
Melakukan Tahapan-tahapan Dengan Baik
Setelah kita mengetahui dari uraian di atas tentang tahapan-tahapan perkembangan nilai moral dan sikap, maka sangatlah penting pendidikan moral untuk suksesnya remaja melakukan tahapan-tahapan nilai moral tersebut. Pendidikan tersebut dapat dilakukan di rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.[6]
1. Pendidikan moral dalam rumah tangga
  1. pertama-tama yang harus diperhatikan adalah penyelamatan hubungan ibu-bapak, sehingga pergaulan dan kehidupan mereka dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya.
  2. Pendidikan moral yang paling baik, terdapat dalam agama, karena nilai moral yang dapat dipatuhi dengan sukarela, tanpa ada paksaan dari luar, hanya dari kesadaran sendiri, datangya dari keyakinan sendiri.
  3. Orang tua harus memperhatikan pendidikan moral serta tingkah laku anak-anaknya.
  4. Pendidikan dan perlakuan orang tua terhadap anaknya hendaknya menjamin segala kebutuhannya, baik fisik ataupun psikis ataupun sosial.
2. Pendidikan moral dalam sekolah
  1. Hendaknya dapat diusahakan supaya sekolah menjadi lapangan yang baik bagi penumbuhan dan pengembangan mental dan moral anak didik.
  2. Pendidikan agama, haruslah dilakukan secara intensif
  3. Hendaknya segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran (baik guru, pegawai , buku, peraturan dan alat-alat) dapat membawa anak didik kepada pembinaan mental yang sehat.
3. Pendidikan moral dalam masyarakat
  1. sebelum menghadapai pendidikan anak, maka masyarakat yang telah rusak moralnya diperbaiki terlebih dahulu.
  2. Mengusahakan supayamasyarakat, termasuk pemimpin dan penguasanya menyadari betapa pentingnya masalah pendidikan moral anak.
  3. Supaya segala mas media , terutama siaan radio dan TV., memperhatikan setiap macam uraian, petunjukan, kesenian dan ungkapa tidak boleh bertentangan dengan agama.
C. Penutup
Kesimpulan
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa ini biasanya dimulai pada saat seseorang mencapai kamatangan seksual dan diakhiri pada saat ia mencapai kedewasaan.
Lamanya masa peralihan ini ditentukan berbeda-beda oleh para ahli, tergantung dari sudut pandang mereka masing-masing. Sebagai contoh, Y. Singgih D. Gunarsa & Singgih D. Gunarsa membatasi masa remaja pada usia: 12-22 tahun. Menurut mereka, masa remaja yang cukup panjang ini masih dapat dibagi lagi dalam 3 tahap, yaitu: (1) masa persiapan fisik, antara umur 11-15 tahun, (2) masa persiapan diri, antara umur 15-18 tahun, dan (3) masa persiapan dewasa, antara umur 18-21 tahun.
Pada masa persiapan fisik, yang paling menyolok pada diri remaja adalah perubahan fisik yang sedang dialaminya. Pada saat remaja memasuki masa persiapan diri, pada umumnya kematangan tubuh dan kedewasaan seksual sudah tercapai. Pada masa ini ia sedang menyiapkan diri menuju pembentukan pribadi yang dewasa. Pada masa persiapan dewasa, remaja diharapkan sudah mencapai status kedewasaan dalam lingkungan keluarga. Pada masa ini ia harus menyiapkan masa depan, peran dan penempatan dirinya dalam masyarakat.
Adapun tahapan tahapan perkembangan nilai moral dan sikap untuk menciptakan kedewasaan pada diri remaja sebagai berikut:
Tingkat 1 (Pra-Konvensional)
1. Orientasi kepatuhan dan hukuman
2. Orientasi minat pribadi
Tingkat 2 (Konvensional)
1. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas
( Sikap anak baik)
2. Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial
( Moralitas hukum dan aturan)
Tingkat 3 (Pasca-Konvensional)
1. Orientasi kontrak sosial
2. Prinsip etika universal
( Principled conscience)
Sedangkan untuk mencapai tahapan-tahapan perkembangan nilai moral dan sikap di atas membeutuhkan pendidikan moral, sebagai berikut
  1. pendidikan moral di rumah
  2. pendidikan moral di sekolah
  3. pendidikan moral di masyarakat
Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan, setelah kami mengkasi tentang perkembangan nilai moral dan sikap pada masa remaja adalah:
  1. orang tua di dalam rumah harus bertanggung jawab untuk mendidika moral anaknya
  2. guru di sekolah juga bertanggungjawab untuk mendidik moral anak didiknya, tidak hanya sekedar pintar dalam keilmuan tetapi harius pentar dalam bertindak dan bersikap (berakhlak).
  3. masyarakat harus ikut serta mencegah anak yang amoral dan mendukung anak yang bermora

MEMBERI KOMENTAR

MEMBERI KOMENTAR


1. Komentar merupakan tanggapan terhadap sesuatu, baik hasil karya maupun produk yang diwujudkan dalam bentuk kritikan ataupun pujian.

2. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika memberikan komentar terhadap sesuatu adalah sebagai berikut.
a. Komentar yang akan disampaikan berupa dukungan atau kritikan
b. Memberikan alasan yang kuat disertai fakta dan contoh berkaitan dengan
dukungan atau kritikan
c. Menggunakan bahasa yang santun, efektif, dan komunikatif sehingga mudah dipahami.

3. Hal-hal yang perlu dikomentari tentang suatu karya seni, di antaranya
sebagai berikut.
a. Tema yang diangkat
b. Bahasa yang digunakan
c. Berbobot yang tidaknya materi yang disajikan
d. Kemanfaatan materi terhadap penggunaan

4. Hal-hal yang perlu dikomentari tentang suatu karya yang berupa produk, di antaranya sebagai berikut.
a. Kemasan suatu produk
b. Kegunaan suatu produk
c. Kesesuaian antara harga dan kegunaan suatu produk
d. Efek yang ditimbulkan setelah menggunakan suatu produk

5. Syarat-syarat sebuah kritikan terhadap karya seni adalah sebagai berikut.
a. Bersifat objektif atau apa adanya
b. Bersifat konstruktif atau membangun
c. Menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif
d. Memerhatikan etika dan kesopanan dalam berbicara
f. Disertai saran perbaikan

6. Syarat-syarat sebuah dukungan atau pujian terhadap hasil karya seni maupun suatu produk adalah sebagai berikut:
a. Bersifat objektif atau apa pun adanya.
b. Tidak memihak penghasilan suatu karya atau suatu produk
c. Menggunakan bahasa yang efektif dan komonikasi.
d. Memerhatikan etika dan kesopanan dalam berbicara
e. Disertai alasan yang benar dan fakta yang ada.

7. Contoh kritik terhadap suatu hasil karya seni.
• Cerpen berjudul “ Antara Kamu Dan Aku “ merupakan karya seni yang cukup baik. Akan tetapi, ceritanya haanya mengisahkan kehidupan para remaja dari kalangan menengah ke atas atau hanya pada kehidupan orang-orang kaya yang penuh dengan unsure glamour dan hedonis. Cerita tersebut akan lebih baik jika juga mengangkat kisah tentang kehidupan orang-orang miskin atau kalangan bawah sehingga tidak bersifat monoton.

8. Contoh kritikan terhadap suatu hasil karya berupa produk .
• Kain batik merupakan produk yang banyak digemari oleh masyarakat, baik di desa maupun di kota. Akan tetapi, saat sekarang banyak kain batik yang kurang memperhatikan kualitas bahan yang digunakan hanya karena alasan untuk meraih untung lebih banyak. Untuk menjaga citra kain batik, hendaknya dalam proses produksinya tetap menggunakan bahan yang berkualitas baik dan dikemas dengan kemasan yang menarik.

9. Contoh dukungan terhadap suatu hasil karya berupa produk.
• Novel berjudul Si Jamin dan Si Johan sungguh merupakan hasil karya seni yang bermutu. Hal ini dapat terlihat dari penceritaan tokoh-tokohnya yang sangat menyentuh pembaca.Selain itu,jalan ceritanya mudah diikuti. Bukti lain yang menunjukan bahwa novel tersebut dapat diterima masyarakat adalah sejak terciptanya sudah mengalami cetak ulang sebanyak dua puluh dua kali.

10. Contoh dukungan terhadap suatu hasil karya beberapa produk.
• Sepeda pancal merupakan salah satu alat transportasi yang sangat bermanfaat. Selain harganya terjangkau, sepeda pancal tidak menimbulkan polusi udara,menyehatkan tubuh, dan mudah dikendarai.keberadaannya pun sampai sekarang masih banyak dijumpai di masyarakat.

My Blog List

Blogger news

Meteor

Sumber : http://thekampoengblogger.blogspot.com/2013/03/30-efek-blog-paling-dicari-oleh-blogger.html#ixzz2poUj5Fty

Blogger templates

Cursor

twitter

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Followers

Search This Blog